Di tengah krisis geopolitik dan ekonomi global, dampak negatif yang dirasakan sudah dirasakan banyak sektor industri. Mulai dari naiknya biaya produksi dan distribusi, membuat banyak industri harus beradaptasi dengan keadaan sulit tersebut dengan mengurangi unit produksi mereka. Salah satu sektor pertanian terdampak adalah perusahaan penghasil pupuk kimia yang mendistribusikan ke seluruh dunia harus mengurangi produknya. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga pupuk kimia karena kelangkaan stok. Melihat krisis yang makin melarut dan belum kunjung usai, perlu adanya alternatif solusi bagi para pengguna pupuk kimia agar produksi pertanian tidak terganggu.
Mengusung Pertanian Berkelanjutan dimana praktek budidaya pertanian tidak hanya berfokus pada pemakaian tanah dan pemanfaatan nutrisi yang ada namun juga pemeliharaan dari tanah guna menyimpan nutrisi baik untuk tanaman. Dalam penerapan pertanian berkelanjutan, memanfaatan sumberdaya lahan, air dan bahan tanaman untuk usaha produksi bersifat lestari menghasilkan produk pertanian secara ekonomis dan menguntungkan. Acara ini mengundang BRIN yang diwakili Dr. Ahmad Fathoni, M.Eng. - (Kepala Pusat Riset Mikrobiologi Terapan BRIN) dan tim untuk bisa lebih menguatkan kerjasama EWINDO dan BRIN dalam pengembangan pertanian berkelanjutan khususnya Pengembangan Agen Hayati Mikroba. EWINDO bekerjasama dengan BRIN untuk membuat fasilitas reaktor pupuk organik yang dirilis pertama di Banyuwangi bersama petani kunci produksi setempat sejak 23 November 2022. Dalam praktek pembuatan pupuk organik ini, BRIN menyumbangkan salah satu produk inovasinya yaitu larutan agen POH. Namun perlu diingat bahwa POH adalah bukan pengganti pupuk utama melainkan para petani bisa membantu mengefisiensikan penggunaan pupuk kimia. Setelah digunakan di beberapa lokasi dan perlakuan, POH terbukti mampu meningkatkan kualitas pertumbuhan dan panenan.
Selain lanjutan kerjasama dengan BRIN, EWINDO juga mengundang UGM terkait keberlanjutan program Bank Genetik Hayati yang bekerjasama dengan PIAT UGM sejak 2018. Pada kesempatan ini, pihak UGM diwakili oleh Ignatius Susatyo Wijoyo, M.M. (Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM). Dengan semangat inovasi dan pertanian berkelanjutan, diharapkan kerjasama dengan UGM terkait Bank Genetik Hayati mampu menjadi fasilitas resmi pendukung penelitian dan inovasi yang dapat menjaga pelestarian plasma nutfah di Indonesia.
Selain itu, EWINDO berharap bersama BRIN dapat semakin mengembangkan Agen Hayati dalam mengembalikan kesuburan tanah dan mengurangi peran zat kimia yang berlebihan dalam budidaya hortikultura. Kolaborasi dari dua stakeholder ini diharapkan juga mendukung komitmen EWINDO yang selalu membangun pertanian Indonesia lebih baik lagi terutama untuk kesejahteraan para petani Indonesia. #cappanahmerah