Nomor SK Kementan: | 156/Kpts/SR.120/3/2007 |
Rekomendasi Dataran: |
Rendah
Menengah |
Ketahanan Penyakit*: |
F
Dm Cercospora |
Umur Panen (HST)*: | 42 - 45 HST |
Bobot per Buah (g)*: | 200 - 250 gr/ buah |
Potensi Hasil (ton/ha)*: | 35 - 40 ton/ Ha |
PVT: | - |
* Note:
Ketahanan penyakit, umur panen, bobot dan potensi hasil tergantung pada lingkungan dan perlakuan budidayanya.
Paria hibrida berwarna hijau segar dengan adaptasi yang sangat luas. cocok untuk dataran rendah sampai menengah pada tanah berpasir atau liat, vigor tanaman bagus mampu beradaptasi segala musim baik di musim hujan maupun kemarau, bentuk buah silindris ujung menumpul, bobot 200 g - 250 g, keras dan toleran retak, cukup tahan serangan layu Fusarium, bercak mata kodok dan embun bulu, umur panen mulai 42 - 45 HST, hasil 3 - 4 kg/tanaman, 35 - 40 ton/ha.
A. PERSIAPAN LAHAN
Pengolahan lahan dilakukan tiga sampai empat minggu sebelum tanam yaitu dengan membajak, membalikkan atau mencangkul tanah. Tujuan dari pengolahan lahan yaitu untuk memperbaiki struktur tanah, memperbaiki aerasi tanah, mendekomposisikan gulma, dan mempermudah membentuk bedengan. Tanah yang telah dibajak, dibentuk bedengan dengan lebar antara 110 – 120 cm, tinggi bedengan 30 – 50 cm, jarak antar bedengaan 40 – 60 cm. Pupuk kandang diberikan dengan dosis 1 kg per lubang tanam. Kapur pertanian diberikan apabila pH tanah kurang dari 6 dengan dosis 2 ton/ha. Pupuk dasar diberikan 7 hst yaitu Urea = 20 g/tan, SP-36 = 20 g/tan dan KCL = 10 g/tan.
B. PERSEMAIAAN
C. PENANAMAN
Ada 2 sistem penanaman pada paria.
D. PEMELIHARAAN
E. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
F. PEMANENAN
Tanaman paria dapat mulai dipanen pada umur 50 – 60 HSS (Hari Setelah Semai), atau umur 45 – 50 HST (Hari Setelah Tanam). Pemanenan dapat dilakukan setiap 3 – 5 hari sekali, buah yang dipetik tergantung pada kebutuhan pasar.
1. Ulat daun
Pada daun terdapat bekas gigitan. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot insektisida Confidor, Tokuthion, Decis, Pegasus, Curacron dan sebagainya.
2. Lalat buah
Larva lalat buah atau ulatnya menyerang buah muda kemudian menggerogoti buah hingga besar, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendalian dilakukan dengan menyemprot tanaman dengan insektisida seperti pada ulat daun.
3. Busuk batang
Disebabkan oleh jamur Fusarium, gejalanya terdapat busuk pada batang yang mengakibatkan tanaman layu dan akhirnya mati. Pengendaliannya dengan membuat drainase yang baik, fungisida yang dapat digunakan Preficur N, Dithane dan sebagainya.
Perusahaan memberikan jaminan atas mutu benih sesuai dengan standar pemerintah. Tanggung jawab perusahaan adalah terbatas pada jumlah benih yang dibeli dan tidak termasuk biaya lainnya.
Saya Mengerti